Pemain Sepakbola Keturunan Indonesia Yang Merumput di Eropa

Walau Indonesia belum terhitung sebagai negara penghasil pemain sepakbola terbaik di kancah dunia, namun kita patut "sedikit" berbangga dikala ada beberapa pemain kelas dunia yang berketurunan Indonesia. Bukan hanya sebuah klaim semata dikala para pemain tersebut yang justru mengaku berdarah Indonesia. Dalam blog ini tidak menampilkan semua pemain keturunan yang bermain di Eropa, tetapi hanya menyoroti beberapa pemain yang telah benar-benar menjadi bintang. Mari kita mulai...

1. Radja Nainggolan 


Pemain yang satu ini tidak perlu lagi ditanyakan kualitasnya. Setiap musim transfer bergulir, ia merupakan salah satu pemain yang kerap menjadi incaran klub-klub besar. Lahir 4 Mei 1988 di Antwerp, Belgia. Memulai karir junior di klub Germinal Beerschot dan Piacenza dari tahun 2000-2007, lantas dianggap mampu dan piawai dalam mematahkan serangan lawan hingga naik level dan memulai karir profesional di Piacenza dimana ia mengasah kemampuannya hingga pada tahun 2010 ia berganti kostum ke Cagliari dengan status pinjaman pada 2010. Walau hanya bermain sebanyak tujuh kali, Radja tetap dianggap berbakat hingga akhirnya dipermanenkan oleh Cagliari di tahun berikutnya. Kegemilangan Radja pun meningkat sehingga menarik perhatian klub-klub besar serie A seperti AS Roma, Juventus dan AC Milan. Radja akhirnya memilih AS Roma dengan status pinjaman selama semusim dan dipermanenkan pada tahun 2014 dengan harga €13juta. Kampanye musim 15/16 rupanya membuat Radja layaknya mutiara. Manager Chelsea, Antonio Conte pun mengatakan ketertarikkannya pada Radja dan manajemen Chelsea pun siap menguras isi kantongnya, namun sayang Radja tetap ingin berada di Olimpico dengan memperpanjang kontraknya  padahal nilai transfer Radja meningkat tajam menjadi €40juta. Ia pun menjadi pilihan utama di dalam tim nasional Belgia dan akan selalu diingat berkat gol jarak jauh cantiknya ke gawang Wales. Total ia telah membela Belgia sebanyak 24 kali.

Dilihat dari nama keluarganya pun, kita pasti tahu asal nenek moyang dari mana. Ya! ia berasal dari Ayah-Batak bernama Marianus Nainggolan dan Ibu dari Belgia bernama Lizy Bogaerts. Radja memiliki kembaran yang juga seorang pesepakbola profesional wanita yang juga bermain di AS Roma.
  Riana  Nainggolan

2. Giovanni van Bronchorst


Pemain yang satu ini cukup terkenal di kalangan pencinta sepakbola. berposisi sebagai gelandang. Ia memiliki kecepatan, visi bermain dan umpan yang cukup baik. Gio, begitu sapaan akrabnya, telah malang melintang dalam pesepakbolaan dunia. sejumlah klub telah dibelanya. Lahir di Rotterdam, 5 Februari 1975 dan memulai karirnya profesionalnya di Feyenoord ditahun 1993-1998, lalu melanlang buana ke Skotlandia kala membela Ranger di tahun 1998-2001 dan pada tahun 2001-2004 ia dibeli oleh Arsenal untuk mengganti Emmanuel Petit, namun sayang karirnya terhambat oleh cedera ligamen yang dideranya. Gio bermain 42 kali di semua ajang bersama Arsenal, jumlah yang sangat sedikit. Tahun 2003-2004, Gio dipinjamkan ke Barcelona. Di barcelona Gio bermain baik hingga akhirnya musim berikutnya ia dipermanenkan. Di Barcelona ia menetap selama tiga musim dan menjadi pilihan utama  Frank Rikjaard. Bersama Rikjaard ia berali posisi menjadi Bek kiri dan bersama Rikjaard, ia pun turut mengantar Barcelona menjadi raja eropa tahun 2006. Pada tahun 2007-2010, Gio memutuskan pulang ke klub pertamanya Feyenoord dan ia bermain di sana hingga pensiun. Pada tahun 2015 ia  ditunjuk menjadi manager atas klub tersebut. Gio telah bermain sebanyak 106 dan mencetak 6 gol. Tahun 2010 merupakan tahun yang mungkin publik dan dirinya tak akan lupakan kala ia mencetak gol indah dari jarak jauh ke gawang Uruguay yang dikawal Fernando Muslera. Gol tersebut didapuk sebagai gol terbaik piala dunia 2010.

Garis keturunan Indonesia Gio berasal dari ibunya yang berasal dari Maluku, bernama Fransien Sapullete. Bahkan menurut ayahnya yang notabene adalah pria Belanda - Indonesia, mereka sehari-hari berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia. Bahkan sang ibu sering memasakkan makanan khas nusantara seperti sate dan gado-gado. Meski baru sekali menginjakkan kakinya di Indonesia, Gio merasa bahwa ikatan darah yang ada dalam dirinya yang "memanggilnya pulang" dan ia pastikan bahwa ia akan lebih sering mengunjungi tanah leluhurnya di Maluku.

Ini dia pemain keturunan Indonesia yang paling sukses di era tahun 2000 an. Gio merupakan peranakan Maluku. Ayahnya bernama Victor van Bronckhorst, ibunya bernama Frances Sapulete. Nenenknya bernama Lena Sapulete yang sekarang telah berusia 82 tahun. Dan kakeknya, -yang menjadi teladan Gio-, merupakan tentara KNIL yang hijrah ke Belanda. Gio memiliki dua orang anak bernama Jake & Joshua dari pernikahannya dengan Maria van Bronckhorst. Gio memulai karirnya di Feyenoord, namun langsung dipinjamkan ke klub RKC Waalwijk. Semusim di RKC, Gio kembali bergabung dengan Feyenoord. Sukses di Belanda, Gio melebarkan karirnya di luar negeri. Bergabung dengan Rangers, Arsenal kemudian Barcelona. Di Glasgow Rangers, Gio mencatat 72 kali penampilan sebagai pemain inti dan 1 kali sebagai pemain pengganti dengan mencetak 13 gol. Debut di Rangers dilakukan pada hari Minggu tanggal 2 Agustus 1998 ketika Rangers bertemu Heart, ketika itu Gio masih berusia 23 tahun. Di Arsenal Gio berhasil meraih gelar juara Liga Inggris 2002 dan 2 kali juara Piala FA 2002 & 2003. Di Barcelona, Gio berhasil meraih dua gelar Liga Spanyol dan satu gelar Liga Champions. Di kancah internasional, Gio menjalani debut bersama tim nasional Belanda pada tanggal 31 Agustus 1996, dan menjadi kapten ketika Edwin van Der Sar pensiun dari tim nasional. Gio menjadi kapten ketika Belanda menjadi runner up Piala Dunia 2010. Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ

Make Money Online : http://ow.ly/
Ini dia pemain keturunan Indonesia yang paling sukses di era tahun 2000 an. Gio merupakan peranakan Maluku. Ayahnya bernama Victor van Bronckhorst, ibunya bernama Frances Sapulete. Nenenknya bernama Lena Sapulete yang sekarang telah berusia 82 tahun. Dan kakeknya, -yang menjadi teladan Gio-, merupakan tentara KNIL yang hijrah ke Belanda. Gio memiliki dua orang anak bernama Jake & Joshua dari pernikahannya dengan Maria van Bronckhorst. Gio memulai karirnya di Feyenoord, namun langsung dipinjamkan ke klub RKC Waalwijk. Semusim di RKC, Gio kembali bergabung dengan Feyenoord. Sukses di Belanda, Gio melebarkan karirnya di luar negeri. Bergabung dengan Rangers, Arsenal kemudian Barcelona. Di Glasgow Rangers, Gio mencatat 72 kali penampilan sebagai pemain inti dan 1 kali sebagai pemain pengganti dengan mencetak 13 gol. Debut di Rangers dilakukan pada hari Minggu tanggal 2 Agustus 1998 ketika Rangers bertemu Heart, ketika itu Gio masih berusia 23 tahun. Di Arsenal Gio berhasil meraih gelar juara Liga Inggris 2002 dan 2 kali juara Piala FA 2002 & 2003. Di Barcelona, Gio berhasil meraih dua gelar Liga Spanyol dan satu gelar Liga Champions. Di kancah internasional, Gio menjalani debut bersama tim nasional Belanda pada tanggal 31 Agustus 1996, dan menjadi kapten ketika Edwin van Der Sar pensiun dari tim nasional. Gio menjadi kapten ketika Belanda menjadi runner up Piala Dunia 2010. Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ

Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
3. John Heitinga


John Heitinga merupakan pemain bola profesional yang berposisi sebagai pemain bertahan. Heitinga cukup sering berganti kostum, namun tetap bermain di kasta tertinggi sepakbola. John Heitinga lahir 15 November, 1983 di Alphen aan den Rijn. Ia pernah di sejumlah klub seperti di Ajax Amsterdam, Atletico Madrid, Everton, Fulham, Hertha BSC dan saat ini bermain kembali bermain di Ajax. Ia pun dipilih sebagai pemain bertahan bagi negaranya, total ia telah membela Belanda sebanyak 87 kali dan prestasi tertingginya, yakni mengantarkan Belanda runner-up tahun 2010 di Afsel.

Heitinga memiliki darah indonesia dari Ayahnya dan kakeknya, di mana ayahnya lahir di Jakarta dan kakeknya dari Belitung. Bahkan ia mengatakannya langsung di twitter
Heitinga pernah berkata bahwa, setelah karirnya usai, ia akan sering mengunjungi Indonesia.


4. Sonny Silooy





Mungkin kita semua tidak terlalu familiar dengan nama pemain satu ini. Wajar, karena pemain yang sekarang menjadi asisten pelatih bagi D.C United. Ia sudah cukup lama pensiun dari lapangan bola, yakni tahun 2000. Pria paruh baya ini lahir di Rotterdam, 31 Agustus 1963 dan berposisi sebagai pemain bertahan. karirnya profesionalnya ia mulai bersama Ajax, Mantra Racing, Ajax lagi, Arminia Bielefeld dan berakhir di klub De Graafschap dan bermain sebanyak 25 bersama tim nasional Belanda. Dengan Ajax, Sonny mencapai puncak karirnya dengan ikut membantu Ajax memenangkan Liga Belanda, Piala UEFA dan masih banyak lagi. Namun, ada satu hal yang membuatnya bakal menyesal seumur hidup, yakni kegagalannya saat  Ajax melawan Juventus di Final Liga Champions tahun 1996.
Sonny Jacobus Silooy merupakan orang asli Indonesia asal Maluku. Orang tuanya pindah ke Belanda dan menjadi warga negara Belanda. Ia merupakan salah satu pemain Indonesia yang sukses di benua biru. 

5. Demy de Zeeuw




Lahir di Apeldoorn, 26 Mei 1983 dan berposisi sebagai gelandang bertahan. Demy bukanlah pesekbola top seperti yang lain, namun perlu diakui bahwa ia merupakan pesepakbola yang tidak pernah terjun bebas, karirnya tidak meningkat namun juga tidak menurun. Ia selalu bermain untuk klub-klub medioker kecuali Ajax. Ia memulai karir profesional di Go Ahead Eagles, AZ, Ajax, Spartak Moscow, Anderlecht dan kini NAC Breda. Ia pun ikut dipanggil oleh timnas Belanda dan bermain sebanyak 27 kali.
Demy memiliki garis keturunan Indonesia dari ibunya yang berdarah Maluku

6. Nigel De Jong


Pitbull, begitu Nigel De Jong pria berkebangsaan Belanda ini dijuluki. Kegarangan, kekuatan serta penghancur tempo merupakan spesialisasi sang gelandang bertahan ini. Memulai karir profesional di Ajax  sebagai gelandang serang pada tahun 2002 lalu sempat mencicipi Bundesliga bersama Hamburg SV yang mana ia berubah peran menjadi gelandang bertahan, EPL bersama Manchester City, Serie A bersama AC Milan dan sekarang bermain untuk klub L.A Galaxy. Nigel merupakan sosok jenderal lapangan tengah yang tak kenal ampun. Ia menghalalkan segala cara agar pemain lawan tak dapat leluasa, bahkan bukan hanya keras tapi kasar. Beberapa kali ia tertangkap kamera melakukan tekel yang berbahaya, bahkan pada pegelaran Piala Dunia 2010, De Jong melakukan tendangan kungfunya yang tepat menghantam dada dari Xabi Alonso. Terlepas dari kontroversi akibat dari kebrutalannya, De Jong terbilang cukup sukses. Ia terpakai sebagai pemain inti di setiap klub yang dibelanya.
Garis keturunan Indonesia Nigel di dapat dari yang berdarah Ambon. Meski mengetahui garis keturunannya, ia mengakui bahwa ia sama sekali tak mengetahui apa-apa tentang tanah leluhurnya, namun ia menyimpan keinginan untuk sekali waktu mengunjungi tempat lahir ibunya.


7. Roy Makaay


Roy Makaay lahir 9 Maret 1975 di Wijchen, Gelderland. Roy memulai karier profesionalnya di klub Vitesse Arnhem. kemudian pindah ke Spanyol untuk membela Tenerife. Karena permainanya dianggap menjanjikan, Deportivo La Coruna memboyongnya tahun 1999. Di klub ini, Roy menjelma menjadi Striker yang haus gol, terbukti dengan torehan 79 golnya dari 133 penampilan. Hal inilah yang membuat Bayern Munich terkesan, dan segera meminangnya tahun 2003. Tahun 2007, ketika Roy sulit bersaing dengan Striker Munich lainnya, Roy memilih hengkang ke Feyenoord dan di klub inilah dia menghabiskan karier hingga gantung sepatu pada 2010. Roy juga sempat mencicipi timnas terhitung di rentang waktu 1996-2005. Saat ini Roy menjadi Asisten Pelatih U23 Feyenoord. 
Ibu dari Roy Makaay adalah orang Indonesia asal Maluku.

8. Emilio Audero Mulyadi



kiper Timnas U-16 Italia merupakan pemain keturunan Indonesia. Membaca nama Emilio Audero Mulyadi, tak salah bila berpikir nama belakang pemain ini begitu akrab dengan namanama di Tanah Air. Emil, begitu dia akrab disapa, merupakan penjaga gawang utama tim Juventus Allievi usia di bawah 17 tahun). Awal petualangannya di persepakbolaan Negeri Pizza itu dimulai ketika dia meninggalkan Indonesia dan mulai bergabung dengan salah satu klub Italia. Setelah mengikuti beberapa pertandingan dengan klub tersebut, pihak Bianconeri tertarik dan langsung menghubungi Emil sekaligus mengundangnya untuk mengikuti beberapa sesi latihan bersama Juventus Allievi. Setelah puas melihat aksi Emil, Juventus pun kemudian menjanjikan bakal memasukkan namanya sebagai pemain mereka. "Ketika saya bermain untuk salah satu klub di Italia, saya mengikuti beberapa kali training session dengan Juventus dan setelahnya Juventus mengatakan pada saya bahwa mereka tertarik pada saya dan tahun depan saya adalah pemain Juventus," papar Emil, Saat ini, kiper berusia 19 tahun ini telah menandatangi kontrak profesional di Juventus dan akan menjadi kiper ketiga bagi si Nyoya Tua.
"Benar saya lahir di Indonesia, akan tetapi saya tidak memiliki paspor Indonesia. Ayah saya orang Indonesia dan saya juga tinggal di Indonesia sekitar dua tahun lalu," lanjut pemain kelahiran 18 Januari 1997. Namun, kerja keras dalam latihan hingga saat ini juga telah menghasilkan sebuah penghargaan The Young Italy Talents of The Future 2012.





Sebenarnya ada beberapa lagi pemain yang diyakini berdarah Indonesia seperti van Persie dan van Bommel tetapi karena kurangnya sumber maka saya batasi. Ada juga seperti Bouma, Landzaat namun karena pemain ini tidak memiliki karir yang wah maka kita sudahi. Ada lagi pemain yang blastran Indo yang main di Eropa hanya saja di klub-klub divisi 3. Artikel ini bukan dibuat untuk sekedar informasi, tidak lebih.

Comments

Popular posts from this blog

Transfer Terburuk Inter Milan Sepanjang Masa

Transfer Terburuk Juventus Sepanjang Masa