Pemain Buangan Yang Bersinar

Tidak selamanya seorang pemain yang dilabeli buruk bagi sebuah tim akan selalu buruk. Beda tim, beda pula tekanan. Beda liga, beda pula atmosfir maupun filosofi permainan. Beda tim, beda juga keberuntungan. Banyak pemain yang setelah "dibuang" lantas menjadi bintang di klub barunya walaupun ada juga yang sebaliknya. kali ini blog akan akan membahas pemain-pemain buangan yang bersinar bersama klub barunya.


10. Angel Di Maria - Manchester United ke Paris-Saint Germain



Untuk mendatangkan pemain asal Argentina ini, kubu Setan Merah meski rela menggelontorkan dana £59.7 juta. Kedatangannya pula membuka asa bagi publik Old Trafford mengingat si kaki ajaib ini memiliki kemampuan memanjakan penyerang dengan umpan akurat, dribel yang baik serta pencetak gol yang handal.

Awalnya semua nampak normal, ia memainkan peran sentral bagi tim dengan memainkan beberapa pertandingan sebelum cedera menghampirinya. Usai cedera pun, Di Maria dinilai inkosisten serta beberapa kali melalukan hal konyol yang merugikan tim seperti diving dan diusir wasit usai memegang baju wasit bernama Michael Oliver. 

Ia pun jengah dengan yang terjadi dan memutuskan menyebrang ke Prancis untuk bergabung bersama Ibrahimovic di Paris Saint-Germain. Ia menemukan kembali pola permainannya bersama PSG dan di musim pertamanya pun, ia turut memberikan gelar bagi tim ibukota Prancis tersebut.
 


9. Arjen Robben - Real Madrid ke Bayern Muenchen



Pria asal Belanda ini merupakan salah satu winger yang didatangkan oleh Real Madrid pada Agustus 2007 dari Chelsea. Setelah mengalami musim-musim yang mengesankan bersama Chelsea, ia tinggalkan Stamford Bridge untuk bergabung dengan Real Madrid dengan nilai transfer € 35 juta. Selama di Madrid, ia mengambil peran penting bahkan jadi pemain kunci bagi manajer Bernd Schuster bahkan ikut berperan dalam mengangkat trofi La Liga 2007/2008.

Semua berubah ketika Madrid memutuskan untuk mendatangkan dua megabintang, Kaka dan Cristiano Ronaldo yang dengan cepat menggusur posisinya. Pada musim 2009/2010 Robben akhirnya "dibuang". Mengapa dibuang? karena ia sendiri pernah mengatakan bahwa ia sanggup bersaing dengan Kaka ataupun Ronaldo, namun manajemen Madrid "memaksanya" untuk keluar dari tim ibukota Spanyol tersebut.

Hingga saat ini Robben masih bermain untuk Muenchen dan kita dapat saksikan perannya dalam tim. Banyak gelar yang telah diberikan winger ini bagi tim.



8. Wesley Sneidjer - Real Madrid ke Inter Milan


Serupa dengan kompatriotnya, Robben, Sneijder pun mendapat perlakuan yang sama. Sneijder didatangkan Madrid dari Ajax dengan banderol € 27 juta. Kedatangan megabintang dengan harga mereka yang sangat tinggi rupanya menjadi salah satu faktor mengapa lelaki asal Belanda ini dijual, ya! mengimbangi neraca keuangan klub. Padahal, selama berada di Madrid, Sneijder bermain cukup apik dengan 52 penampilan dan 11 gol. Bersama dengan Robben, ia turut menyumbangkan La Liga.

Ia "dibuang" ke Inter Milan pada tahun 2009. Bagi penggemar sepakbola pasti tahu sepak terjang Sneijder dan apa yang diraihnya bersama Inter. Ya! Treble Winner 2009/2010 atau tepatnya musim ketika ia "dibuang". Ia bermain di Inter hingga tahun 2013 lalu pindah ke raksasa Turki, Galatasaray hingga saat ini.



7.Jerome Boateng - Man City ke Bayern Muenchen


Dibeli dari Hamburg SV seharga € 10.7 juta sebagai salah satu transfer pembenahan klub oleh Manchester City di tahun 2010. Semua nampak normal awalnya, bahkan pria dengan tinggi 192 cm ini memberi kesan yang baik saat pre-season melawan Valencia. Seiring berjalannya waktu, semuanya menjadi terbalik. Cedera datang menghantui dirinya membuatnya absen dalam beberapa laga, namun setelah pulih pun ia tak lagi mendapat tempatnya yang telah "direbut" oleh Micah Richards dan Mancini pun enggan menggunakannya sebagai pilihan utama bagi tim.

Semusim kemudian Boateng "dibuang" dari Etihad dan mudik ke Jerman untuk bergabung bersama Bayern Muenchen. Ia dibeli Muenchen dengan harga € 13.5 juta dan lantas setelahnya menjadi pilihan utama bagi siapapun pelatih. Sejumlah trofi domestik dan inter-domestik diraihnya. Adik dari Prince Boateng ini pernah berkata,"kau tidak akan berkembang di dalam sangkar, kau akan berkembang di lapangan". Sebuah sindiran setelah "dibuang"dari City. Ia hanya bermain sebanyak 16 kali bersama Manchester City.



6. Paul Pogba - Manchester United ke Juventus


Saat ini memang ia telah kembali ke dalam pelukan Setan Merah, namun ada cerita menarik dibalik transfer Pogba. Apa itu? kita semua mungkin sudah mengetahuinya, ya! "Dibuang"! Dalam mengelola pemain muda, Fergie nampaknya salah satu yang terbaik, tetapi daya memprediksi rupanya sedikit menurun ketika itu mengenai Pogba. Pogba masuk skuad senior Man Utd pada musim 2010/2011 dan hanya bermain sebanyak tiga laga. Kegerahan Pogba pun memuncak karena tak pernah diberikan waktu lebih untuk menunjukkan kualitasnya. Bahkan setelah pindah dari Man Utd, dalam sebuah wawancara ia mengatakan bahwa ia meminta kepada Fergie untuk diturunkan tetapi Fergie menolak.

Ia akhirnya pindah ke Juventus, berkat kerja keras, bakat dan keberuntungan, Pogba berkembang menjadi pemain kelas atas. Bersama Juventus ia meraih 4 kali scudetto, beberapa gelar domestik dan turut mengantarkan Juventus menembus final Liga Champions 2014/2015, namun sayang Barcelona mengalahkan Juventus.

Sekarang Pogba telah kembali ke Theatre Of Dream dan bahkan dibeli dengan harga €105 juta. Ia menjadi pemain termahal di dunia melewati rekor transfer Gareth Bale. Sebuah "pembuangan" yang lantas disadari, bukan!



5. Romelu Lukaku - Chelsea ke Everton


Kisahnya mungkin akan sangat mirip dengan Paul Pogba walau memang belum terjadi. Dibeli oleh Chelsea pada tahun 2011 dari Anderlecht karena dianggap memiliki cara bermain yang mirip dengan Didier Drogba dan memang diproyeksikan untuk menggantikan Drogba yang semakin menua. Lalu Lukaku dianggap surplus, mengingat saat itu Chelsea memiliki penyerang seperti Torres, Drogba, Kalou dan juga Sturridge lalu ia dipinjamkan ke West Brom, sebagai penyerang muda, ia tampil cukup impresif tapi belum cukup untuk Chelsea. Musim selanjutnya, ia pun dipinjamkan kembali ke Everton dan disanalah Lukaku lantas mendapatkan sebuah penghargaan yang tidak ia dapatkan di Chelsea. Everton mempermanenkan statusnya di musim 2014/2015 dengan banderol £ 28 juta. Ia tampil trengginas bersama Everton.

Bursa transfer musim panas ini, nama Lukaku menjadi sorotan klub-klub besar dan juga banyak rumor yang beredar soal kepulangan Lukaku ke Chelsea walau belum menjadi kenyataan tetapi jika benar hal ini nampaknya seperti sebuah rasa penyesalan bagi Chelsea, klub yang pernah "membuangnya". Menurut beberapa harian olahraga di Inggris, Chelsea telah mengajukan tawaran £ 50 juta untuk Lukaku.



4. Kevin De Bruyne - Chelsea ke Wolfsburg


Direkrut oleh Chelsea dari klub asal Belgia, Genk dengan mahar £ 7 juta pada Januari 2012, namun tetap bermain di Genk selama sisa musim. Resmi berseragam Chelsea saat membela Chelsea dalam tur pra-musim melawan klub MLS, Seattle Sounders dan setelah pulang dalam tur pra-musim, Bruyne lantas dipinjamkan ke Werder Bremen pada Agustus 2012. 

Melewati musim yang sukses bersama Bremen, De Bruyne kembali ke London dengan harapan yang tinggi pula apalagi Mourinho meyakinkan dirinya bahwa ia masuk dalam rencana permainan tim. Sebaliknya, justru ia hanya menghiasi bangku cadangan dan juga "menyibukkan" ruang perawatan. Bersama Chelsea, De Bruyne hanya total bermain sebanyak tiga kali tanpa pernah memasukkan namanya dalam daftar pencetak gol.

Tidak berjalan sesuai rencana, De Bruyne pun memutuskan hengkang dari London ke Jerman tepatnya ke VFL Wolfsburg dan di klub ini sentuhan magisnya muncul. Ia berhasil menjadi pemain kunci bagi tim dengan umpan serta gol-golnya. Selama di Wolfsburg, De Bruyne berhasil memainkan 51 laga dan mencetak 13 gol serta dari ayunan kakinya keluar umpan-umpan matang yang berbuah gol. Tidak heran jikalau Man City menggelontorkan £ 55 juta untuk mendatangkannya pada Agustus 2015. Hingga saat ini, statistik menunjukan bahwa De Bruyne konsisten serta menjadi pemain utama bagi Pellegrinni maupun Guardiola.



3. Pierre-Emerick Aubameyang -  AC Milan ke Saint Etienne lalu Borrusia Dortmund


Siapa yang menyangka kalau ternyata pemain yang satu ini bakal bersinar bahkan "meledak" dan menjadi buruan klub papan atas dunia. Ia bahkan bersaing dengan nama-nama besar seperti Messi, Ronaldo, Lewandowski, Higuan,Suarez dalam hal pencetak gol tersubur Eropa.

Aubameyang memulai karirnya yang tidak kunjung "mulai" di Milan pada tahun 2008. Selama berada di Milan, tak pernah sekalipun ia bermain bagi Milan dan selalu "dibuang" secar temporer ke beberapa klub seperti Dijon, Lille, Monaco dan pada akhir tahun 2011, ia "dibuang" secara permanen ke Saint Etienne. Di klub Perancis inilah, Aubemayang bagai tersihir dan memiliki musim yang mengesankan. Ia menjadi topskor terbaik kedua di Prancis setelah Ibrahimovic bahkan ia pun mengoleksi 8 assists.

Dortmund lalu kepincut untuk mendatangkan pemain asal Gabon tersebut. Bersama Dortmund, Aubemayang lebih "menggila" dengan torehan golnya. total ia telah mengoleksi 56 gol bagi Dortmund. Milan mungkin telah salah dalam menilai bakat pemain yang satu ini.



2. Thierry Henry - Juventus ke Arsenal

 

Juventus mendatangkan Henry dari Monaco pada tahun 1999. Henry datang ke Italia dengan gelar sebagai pemain muda terbaik Prancis kala itu. Ia memulai karir profesionalnya di usia 17 tahun dan telah reguler membela Monaco dengan jumlah penampilan 105 dan mencetak 20 gol bagi Monaco selam kurun waktu 1994-1999. Statistik inilah yang membuat Juventus tergiur apalagi Henry masih sangat muda. £ 10.5 juta adalah harga yang harus dibayar Juventus untuk menebus Henry dari Monaco.

Karirnya mengalami stagnansi selama di Italia, selain karena saingannya yang berat seperti Filippo Inzaghi, Del Piero, Fonseca, Amoruso dan Zalayeta, ia juga sulit beradaptasi dengan sepakbola  a la Italia. Henry hanya mengemas 3 gol dari 16 penampilan. 

Kesabaran Juventus hilang lalu "membuangnya" ke Arsenal pada musim berikutnya. Bersama Arsenal, Henry menorehkan tinta emas. Ia bahkan dianggap "dewa" bagi publik Highbury. Ia mengemas 174 gol dari 254 penampilan.



1. Andrea Pirlo - Inter Milan ke AC Milan lalu Juventus


Sekilas ketika melihat Pirlo berada di lapangan hanya tampak seperti lelaki yang tak bertenaga, lemah dan tak memiliki passion. Di balik semua itu, lelaki kelahiran Brescia ini memiliki teknik kelas wahid. semuanya menjadi sangat indah ketika bola mengalir dari kakinya. Sebagai seorang playmaker ia dapat dimasukkan dalam tiga terbaik di eranya. Ia bermain seolah tanpa beban dalam pertandingan apapun.

Pirlo memulai karir pro bersama Brescia dan pada tahun 1998 ia menyebrang ke Inter Milan. Bersama Inter Milan, Pirlo hanya memainkan 22 laga. Kendalanya selama berada di Inter ialah terlalu banyaknya pemain pada yang se-posisi dengan dirinya seperti Paulo Sousa, Gilberto, Diego Simeone, Aaron Winter, Ze Elias dan Benoit Cauet. Peluang bermainnya menipis sehingga ia dipinjamkan ke Reggina lalu Brescia. Sepulangnya dari masa peminjaman tak urung membuatnya mendapat tempat atau setidaknya dilirik. Pirlo pun memutuskan hengkang ke saudara tua Inter, Milan. 

Kepindahannya ke Milan adalah sebuah keuntungan bagi karirnya dan bagi klub. Bersama dengan Seedorf, Kaka, Gattuso, Rui Costa dan Ambrosini di lini tengah Milan, Pirlo turut menjalani masa-masa indah. Dua gelar Liga Champions dari tiga final serta gelar-gelar domestik dipersembahkannya bagi Milan. Gaya permainannya yang taktis lantas menjadikan dirinya dijuluki The Metronome karena piawai mengatur tempo. 

Rupanya kesalahan Inter karena melepaskan Pirlo dilakukan pula oleh Milan pada tahun 2011. Pirlo hengkang ke Juventus dengan bebas transfer. Bersama Juventus, Pirlo menyapu bersih gelar domestik dan menjadi finalis Liga Champions 2015 walau akhirnya harus menerima kekalahan dari Barcelona.

Pirlo saat ini bermain di Amerika bersama klub MLS, New York City.
 








Comments

Popular posts from this blog

Pemain Sepakbola Keturunan Indonesia Yang Merumput di Eropa

Transfer Terburuk Inter Milan Sepanjang Masa

Transfer Terburuk Juventus Sepanjang Masa